Selasa, 10 Agustus 2010

SEPI

Saat derita teraniaya sepi yang menggulat dalam setiap malam yang penuh sendiri
Yang mampu berkata hanya air mata yang selalu dan selalu tak pernah mengingkari banyak hal yang terjadi

Hei aku sendiri menikmati setiap hembusan nafas ku yang tercekik perih. Aku ingin banyak orang tau bahwa apa yang aku rasa ini menyedihkan. 

Temani aku .. sekali lagi, selagi kau mampu merengkuhku dalam peluk hangat yang menyimpan aku. 

Jangan biarkan aku terisak parah hingga membuat suara ku parauh. Aku lelah terkikis luka yang membunuh hidup ku, yang tak mampu kuterjang sekalipun dengan kekuatan batinku.

Aku wanita biasa yang tak punya banyak kekuatan tapi meyimpan banyak kesatitan…aku pesakitan,aku tersakiti sepi yang tak hilang sekalipun dunia berdansa

Lelah setiap berada di ujung kota meski aku juga tak banyak bertingkah, hanya hati yang tak mampu menutupi bahwasanya kesedihan itu selalu ada dalam keramaian kota yang megah

Dan aku semakin teraniaya sepi semakin….semakin… dan semakin tak mampu melepas itu dari banyak hal yang membuat sepi itu tercipta

Aku tak lagi bisa menyimpan sakit itu..sudah habis rasanya kekuatan menyimpan sesak yang deras itu

Aku mati… mati …dan benar benar mati hanya karna sepi.. sepi membunuhku.. mungkin karma dia membenci senyum ku








  270210

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...