tag:blogger.com,1999:blog-78433737426669139972024-03-13T04:00:55.248-07:00Passion MadnessDina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.comBlogger220125tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-53753210369915262292015-06-16T20:21:00.000-07:002015-06-16T20:21:09.590-07:00Sensitif Kopi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn.foodbeast.com/content/uploads/2015/02/coffee-smell.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn.foodbeast.com/content/uploads/2015/02/coffee-smell.jpeg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Kalau judul film, Filoshopi Kopi, judul postingan ini tentu tidak akan bercerita tentang film itu ya secara jauh banget hahaha<br />
<br />
Dah ini koq nggak jelas banget, udah lama nggak nongol di blog eh preambulnya gak jelas :D *sungkem*<br />
Sebenarnya banyak draft yang sudah ku tulis tapi ya gitu nggak pernah selesai jadi bisa dipastikan postingannya pun nggak ada yang jadi karena saya males browsing kakak. Supaya postingan ini nggak makin aneh karena ngobrolin yang nggak nyambung sama judul mari kita ngomongin kopi aja.<br />
<br />
Di mulai sejak suatu malam yang indah dengan niat baik beli secangkir *lumayan gede* capucino yang lalu malemnya saya gak bisa tidur! beneran nggak bisa tidur sampe habis subuh. Sungguh luar biasa dan baru pertama kali terjadi. Oke mungkin jenis kopinya terlalu keras atau terlalu banyak porsinya untuk saya.<br />
Beberapa hari berselang, minum deh mochacino Goo*day sachet dan oh oh lagi-lagi nggak bisa tidur dong. Untungnya kali ini cuma sampe jam 3 pagi aja huf.<br />
<br />
Tapi, pengalaman 2x itu sungguh baru banget buat ku. Yah gimana orang biasanya juga oke-oke aja minum kopi. Menurut beberapa artikel yang<s> akhirnya </s> saya baca <a href="http://www.womenshealth.co.id/nutrition/nutrisi/7.alasan.mengapa.anda.sensitif.terhadap.kafein.1/003/002/61">disini</a> kemungkinan karena sudah jarang minum kopi jadi sensitifitas ku terhadap kopi meningkat. Jaman masih kulia terjadwal, saya memang cukup sering minum kopi-kopian tapi semenjak skripsi ke kantin aja jarang hehe. Alasan<s> sok tau </s> lainnya adalah maag saya kambuh! jadi perut saya sering banget nggak enak rasanya, seperti masuk angin, mungkin karena jarang makan? bukan diet sih, tapi kemarin ada waktu dimana saya nggak suka dan enek kalau makan nasi hahaha songong ya :p. Tapi sungguh itu terjadi, jadilah saya hanya makan 3 suap nasi supaya nggak perih perutku.<br />
<br />
Begitulah pengalaman<s> aneh </s> berharga ku. Hikmahnya , saya harus sering minum kopi nih? supaya nggak sensitif hahaha. Kalau kamu pernah nggak sensitif sama kopi?Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-14260208563838734882015-02-16T07:12:00.001-08:002015-02-16T07:26:26.665-08:00Seratus Juta<p dir="ltr">Haloo sudah lama banget ya nggak nulis hehe</p>
<p dir="ltr">Malam sebelum tidur saya punya kebiasaan harus baca. Apapun itu, nah malam ini saya nemu artikel ini di detik finance. Seperti konsultasi, ada orang tanya kalau punya duit seratus juta mau buat apa. Nah berhubung saya belum bisa nanya begitu *karena duitnya gak ada* jadi saya jawab dulu aja pertanyaan itu, eh tapi dengan sedikit modifikasi. Jadi, pertanyaan itu sekarang bunyinya. Kalau punya duit 100 juta mau buat apa?<br>
<br>
Tentu saja saya pengen punya butik. Nah yang paling pentung sebelum buka butik pasti ada bajunya dong?. Saya tipe yang lebih suka butik atau toko yang berproduksi sendiri, karena biasanya lebih bagus. Jadi kalau saya punya butik maunya baju buat sendiri. Kalau saya jait sendiri sih udah pasti gempor, jadi ya ke konveksi. Tapi kalau konveksi punya orang biasanya ada minimum produksi , so pengen punya sendiri hahaha. Beli 8 mesin jahit, cari pegawai, beli kain, buat web, beli kamera yang bagus dan lampu tambahannya, bikin studio kecil dg tembok/kain putih, beli hanger dan peralatan jualan lainnya sekalian ngontrak atau beli tempat jualan *duitnya cukup gak nih?*. Buka deh butik hihihi. Ini nulis berasa mudah banget padahal kalau jalan susah banget kayaknya 😝</p>
<p dir="ltr">Namanya juga cita-cita boleh setinggi langit supaya kalau tidak tergapai sampai langit, masih ada berikutnya di bawah langit hihi</p>
<p dir="ltr">Xoxo,</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://lh3.ggpht.com/-QKtWPnNofUA/VOIMIGmoEJI/AAAAAAAABao/UZ3IeS8rHKU/s1600/Screenshot_2015-02-16-22-10-19_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh3.ggpht.com/-QKtWPnNofUA/VOIMIGmoEJI/AAAAAAAABao/UZ3IeS8rHKU/s640/Screenshot_2015-02-16-22-10-19_1.jpg"> </a> </div>Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-22824953288455034632014-12-03T08:01:00.001-08:002014-12-03T08:01:57.142-08:00Kejamnya Kehidupan Sosial Media<p dir="ltr">Sosial media (sosmed) jaman sekarang tidak bisa dilepas dari kehidupan hampir semua orang. Dari anak-anak sampai yang punya cucu. Dari pelajar sampai eksekutif muda super sibuk. Yang diposting juga macem-macem dah misalnya di instagram (ig)  nih,mulai kucing yang ditemui *ini saya* sampai bon belanjaan beserta dus dus nya *you know who haha. </p>
<p dir="ltr">Secara sekarang ini sosmed yang saya pakai aktif cuma ig jadi ngomogin itu aja ya. Saya hampir sangat banyak follow account artis, blogger atau sosmed artis dan jarang follow punya temen hehe *ditimpuk*. Kenapa? Pengalaman facebook rasanya saya jadi males ketemu timeline, saya jauhi twitter karena banyak teman yang minta folback kalau gak di folback trus ketemu ditegur kenapa gak folback trus saya folback <u>dan</u> endingnya suka ngomentarin saya nulis apa belum lagi kalau dia nyampah di TL saya. Capek banget hidup saya kalau di sehari-hari ketemu dia dia komentar eh di sosmed juga haha. Makanya saya gak pernah minta follow ke orang lain karena saya nggak mau ganggu TL mereka kalau memang mereka nggak melakukannya karena mereka mau. </p>
<p dir="ltr">Belum artis aja saya udah males apa-apa yang saya posting dikomentarin orang. Saya jadi kasian sama artis-artis yang isi komen fotonya kayak sampah, kayak lagi di demo haha seolah-olah dia jahat banget. Masa ada anak artis dikatain mukanya kayak pantat panci hihi. Saya sih kadang bacanya sambil ngakak tapi trus mengelus dada karena tuh orang jahat banget. Dan segudang komen nan menusuk dibanyak foto artis yang lain. Pokoknya si komentator itu bener-bener pandai menilai kesalahan trus dengan entengnya komentar.</p>
<p dir="ltr">Baiknya hal tersebut , at least buat saya adalah intropeksi. Jangan sampai amit-amit saya komentar kayak gitu meskipun saya udah gatel atau saya emang komen cuma nggak saya tulis haha. Kita memang punya sosial media account kita sendiri dan bebas ngapain aja. Mutlak punya kita. Tapi nggak sebebas itu kita bisa gunakan. Ada banyak police yang sebenernya nggak harus ditulis yang sebaiknya kita lakukan. Sopan santun misalnya. Saya bahkan sering hapus komen saya dan gak usah komen aja karena takut menyinggung. Karena kadang nulis dan ngomong langsung itu artinya beda. Tidak sama saat penerimaan ini yang banyak munculin masalah, jadi mending nggak usah.</p>
<p dir="ltr">Parahnya, kan orang insonesia banyak yang pakai kerudung tuh. Beberapa dari gadis-gadis *atau sudah janda* ini komentarnya silet banget dan ditimpali oleh orang lain dengan komentar "pakai kerudung koq mulutnya kayak gitu". I told you, kerudung, mulut dan kelakuan nggak ada hubungannya. Kerudung itu kewajiban. Titik. Dan yang lain-lain yang sudah saya sebut diatas, sopan santun.</p>
<p dir="ltr">Tulisan ini cuma pengingat aja minimal buat saya nggak usah dipikir berat. Harusnya kehidupan dan ibu tiri lah yang lebih kejam daripada sosial media <u>ahahaha</u><br>
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://lh5.ggpht.com/-TWoBUi8WbtY/VH8z8UgsfEI/AAAAAAAABaI/-_dXe4jNSvM/s1600/korea-utara-kembali-kebiri-internet-2-sosial-media-jadi-korban.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh5.ggpht.com/-TWoBUi8WbtY/VH8z8UgsfEI/AAAAAAAABaI/-_dXe4jNSvM/s640/korea-utara-kembali-kebiri-internet-2-sosial-media-jadi-korban.jpg"> </a> </div>Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-29954707759397363102014-11-27T07:25:00.001-08:002014-11-27T07:33:14.299-08:00Kerja Nggak Harus Ngantor<p dir="ltr">Judulnya udah kayak iklan aja. Tapi ini bukan. Obrolan sekitar beberapa hari yang lalu tentang pekerjaan ini sebenernya udah sering kepikiran. </p>
<p dir="ltr">Mahasiswa angkatan tua yang ibarat hidup nafasnya udah angot-angotan ini kalau ngomong sekarang udah masuk topik, lulus-wisuda-kerja-menikah. Sementara topik skripsi sengaja di skip hahaha</p>
<p dir="ltr">Sambil menunggu waktu dinas, ngobrolah tentang capeknya menjadi perawat di ruangan kritis seperti ICU atau UGD karena banyaknya pasien gawat dan tidak adanya kursi ternyata lumayan bikin trauma hahaha. Trauma awal tentu saja buat menghadapi profesi yang jam kerjanya sudah seperti karyawan betulan tapi tanpa gaji. Kalau kerja mungkin uang bisa jadi motivasi, tapi ini lain lagi.</p>
<p dir="ltr">Lalu salah satu teman nyeletuk, katanya kalau nanti sudah menikah kerja sesuka aja, suami yang cari uang. Apakah saya setuju? Both of yes or not. </p>
<p dir="ltr">Setuju? Iya. Kalau suami duitnya cukup untuk segala keperluan. Alias cukup kalau mau ina itu sih no worries dirumah aja toh kerjaannya juga banyak.<br>
Nggak? Iya juga. Sebagai manusia kita butuh aktualisasi diri. Membuktikan bahwa kita bisa, untuk tidak diremehkan orang. Termasuk kebutuhan juga kan. Selain bekerja juga sebagai tempat sosialisasi.</p>
<p dir="ltr">Tapi saya udah dapat perintah mutlak dari ibu untuk kerja setelah lulus minimal 1 atau 2 tahun, katanya sayang sudah sekolah lama-lama masa langsung nikah apalagi trus tidak bekerja. Tolong jangan ditiru alasannya ya haha. Alasan cari pengalaman, menabung atau menunggu sampai dapat pekerjaan impian misalnya, masih mending lah dipakai. Karena wanita setinggi apapun sekolahnya nggak kerja juga nggak apa-apa. Tapi seperti diatas kita tetap butuh aktualiaasi diri. Kalau punya komunitas atau agenda sosial tidak apa-apa. Kalau saya lebih prefer untuk wirausaha saja, lebih seru hehe.</p>
<p dir="ltr">Kenapa sekolah tinggi nggak harus kerja? Karena wanita nantinya pasti akan jadi guru buat anak-anak nya. Jadi tidak ngantor pun, wanita harus tetap pintar, kalau mau punya anak yang lebih pintar.</p>
<p dir="ltr">Lalu pertanyaan datang dari teman yang satu lagi,Kalau dikasih kesempatan untuk sekolah lagi langsung setelah lulus ini mau nggak? Jadi apa jawaban saya? Nggak mau dong haha lalu diikuti jawaban " S1 cukup lah buat ngajarin anak" hahaha lah gimana ini less motivation. Atau mungkin jawabannya keluar ditengah tekanan banyaknya tugas? Entahlah. Saya sih mau nya kerja untuk bikin usaha atau sekolah fashion. Pokoknya udah kapok 12+5 tahun disuruh sekolah lagi. Keterampilan oke, ketemu itungan dan bacaan berat koq rasanya saya menyerah hahaha</p>
<p dir="ltr">Jadi, mau kerja dimana???</p>
<p dir="ltr">Pic ngambil di kampleng.<u>com</u></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://lh5.ggpht.com/-ZMdFp_mxFO4/VHdEN2EKpLI/AAAAAAAABZ4/wCxdBlo4Xuk/s1600/kerja-ga-harus-ngantor.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="http://lh5.ggpht.com/-ZMdFp_mxFO4/VHdEN2EKpLI/AAAAAAAABZ4/wCxdBlo4Xuk/s640/kerja-ga-harus-ngantor.gif"> </a> </div>Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-43658182537673341392014-11-23T08:49:00.001-08:002014-11-23T08:49:21.011-08:00Alam mendukung<p dir="ltr">Baru-baru ini , aku dan si pacar merayakan aniversary yg ke 5. Lima tahun. Lama ya.<br>
Mungkin banyak yang "mbatin" ngapain pacaran lama-lama. Lah saya juga gatau jawabannya. Ya beginilah pacaran kalau seumuran dan dimulai diumur yang terlalu mudah. Ketauan ya, bandel. Masih muda udah pacaran haha. Nggak bangetlah, 17 tahun hehe. Mau nikah juga nggak mungkin sekarang. <u>Tapi</u> suka dinyinyirin ngapain pacaran lama-lama kalau endingnya putus. Ya kan saya nggak tau endingnya. Banyak sih yang pacaran lama trus putus pacarnya selingkuh *mungkin dia lelah*, yang gara-gara ina dan itu. Tapi banyak juga yang langgeng sampai nikah meski pacaran lebih dari 10tahun juga, yang LDR ribuan meter bertahun-tahun atau yang putus nyambung trus nikah. Kita nggak pernah tau. Kalau kata artis-artis , " maut, jodoh,rejeki sudah diatur sama yang diAtas" *gatau yang <u>diatas</u> sapa haha* Tuhan maksudnya. Ya kita tunggu saja, alam semesta mendukung atau tidak. Kadang saya juga kepikiran koq, kalau begini kalau begitu dan ternyata selama ini nggak kepakai alias nggak nyampe disana *menikah* yauda ini bagian aja dari race kehidupan *tsah* tapi kembali lagi ke doa dan prasangka kita maunya gimana. Kan Tuhan berkehendak seperti prasangka umatnya, ada tuh di alquran , cuma saya lupa ayatnya hehe. Jadi saya prasangkanya , pacar saya ini calon suami yang dikirim sama Tuhan * amin yang kenceng*. So, let it flow. Once you make decision, the universe conpires to make it happen, kayak kata tagline blognya mbak noni 😁.</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-75967064601976982392014-10-29T08:12:00.001-07:002014-10-29T08:12:15.089-07:00Mau Makan ?<p dir="ltr">Setting : Rumah Dina<br>
Waktu : siang hari</p>
<p dir="ltr">Z: mau pulang ah, laper<br>
D: aku juga laper. Makan ah. Makan disini aja loh je<br>
Z: nggak deh<br>
D: nggak apa-apa. Ibuk masak bandeng<br>
Z: aku tadi pagi juga makan bandeng. Di bumbu bali gitu<br>
D: *pergi ngambil tempat bandeng, kasih tunjukin* ini loh, mau makan ta?<br>
Z: *mikir* hmm nggak deh. kamu aja makan<br>
D: yauda aku makan. Beneran gak mau?<br>
Z: makan sama kamu deh dipiringmu *mulai bimbang*<br>
D: mau pakai sayur? <br>
Z: gausa deh<br>
D: *ambil makan, nasi dan ikan di banyakin. Ambil sendok Z, D makan pakai tangan* yuk nih</p>
<p dir="ltr">Z & D makan.</p>
<p dir="ltr">Z: hmm enak. Aku suka makan bandeng presto<br>
D : *tetep makan*<br>
Z : udah ah. Kamu aja yang makan<br>
D : yauda makan aja. Entar ambil nasi lagi</p>
<p dir="ltr">Z & D makan nambah nasi lagi. Makan dengan lahapnya. Tiba - tiba D harus gendong dedek Al yang nangis. Z ikutan.</p>
<p dir="ltr">D : udah kamu makan aja.<br>
Z: udah ah<br>
D: kalau udah bawa sini. Taruh meja<br>
Z : *ambil piring, agak lama*<br>
D: abisin aja je. Jangan lupa minum yang banyak<br>
Z: *datang dengan piring kosong*<br>
D : *mikir*katanya gamau makan*. *Dasar gemuk* </p>
<p dir="ltr">D: aku kenyang<br>
Z: segitu kenyang? Aku masih laper<br>
D: *padahal situ makannya banyak* *hahaha ketawa dalam hati *tapi diposting*<br>
😆😆🙌🙌😜😜</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-35860924819794364302014-10-22T21:39:00.000-07:002014-10-29T07:56:48.577-07:00Agama Ku Agama Mu<div class="MsoNormal">Masih inget gak hebohnya berita salah satu organisasi
pembela agama yang demo karena Ahok mau dilantik jadi Gubernur Ibu Kota. Sungguh
sebagai seorang muslim yang seagama dengan mereka, saya malu sekali.<br></div>
<div class="MsoNormal">
Saya nggak suka banget ketika ada orang menjelekkan agama
lain di depan orang yang punya agama tersebut. Bukan berarti kalau
dibelakangnya oke, tapi kita kan suka penasaran trus “ngomongin” atau bertanya
tentang agama orang lain, pasti deh sedikit banyak pernah, entah yang
ditanyakan yang kita anggap jelek atau tidak. Tanya aja kadang kita gak enak, apalagi mengejek. Kita bukan negara Islam, jadi ya gak maslah kan, inget bhineka tunggal ika. Selagi yang bersangkutan berkompeten kenapa tidak?.</div>
<div class="MsoNormal">
<br></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai seorang muslim, saya tau, paham dan membenarkan
bahwa Islam itu sempurna. Sesempurna kalau kita mau Tanya apapun dalam Islam
ada jawabannya. Agama paling lengkap, karena mencakup semua. Tapi saya nggak
suka ada orang yang menyanjung Islam dengan “lebay”nya didepan orang yang
beragama lain. Tidak ada toleransi dan malah bikin mereka jengah deh kayaknya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sanjunglah dengan cantik. Di buku Hanum Rais,
99 Cahaya dilangit Eropa yang mengisahkan agen Islam yang baik itu bagus
banget. Harusnya seperti itu organisasi Islam ada.</div>
<div class="MsoNormal">
<br></div>
<div class="MsoNormal">
Dan nggak semua muslim baik, tidak juga yang bukan muslim
itu jelek. Saya ambil contoh guru saya, Maaf bukan mau ngejelekin atau
ngebagusin masing-masing, ini Cuma contoh yang saya pikirkan dari kemaren hehe. </div>
<div class="MsoNormal">
<br></div>
<div class="MsoNormal">
Si Ibu guru A ini non Muslim, tapi baik sekali. Perhatian sama
mahasiswa, bicaranya lembut, selalu mudah diajak berkoordinasi, suka
mengingatkankan mahasiswanya, jarang marah, jarang telat, dan kayaknya dia
nggak mau kalau nggak kerja alias rajin banget. Sementara Ibu guru B yang
muslim orientasi agamanya bagus,bajunya berkerudung syar’I yang panjang-panjang
gitu, ikut organisasi Islam juga sih kayaknya malah suka nyebelin hehe. Dateng suka
telat, suka batalin kuliah, pernah nggambek dikelas (?), suka bikin keputusan
tiba-tiba, ngajak kuliah jam enam pagi (iyaaa, enam pagi). Dari hal tersebut
tentu ibu guru A lebih asik untuk didekati, padahal dia bukan muslim. </div>
<div class="MsoNormal">
<br></div>
<div class="MsoNormal">
Begitu juga dengan organisasi muslim yang habis-habisan demo
Ahok. Mungkin mereka nggak tau siapa Ahok. Atau mungkin ditunggangi politik
lain. Kalau urusan politik so so lah saya nggak suka ngomonin itu, tapi mbok ya
jangan bawa nama Islam. Jangan bawa – bawa Tuhan lah. Saya nulis ini Cuma pengen
aja sih bukan berarti saya yang paling cinta Islam atau paling bener, saya
cinta tapi tidak fanatik. Urusan agama adalah urusan saya dengan Tuhan. Saya nggak
bisa mau semua orang sama dan cinta sama apa yang saya suka termasuk dalam hal
ini agama. Tapi kalau untuk hidup damai, segampang kita menerima orang yang
beda dengan kita. Yaudah terima saja tanpa pernah ngurusin gimana cara mereka
berdoa sama Tuhan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Peace yo! </div>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-81259834107353253182014-09-29T09:21:00.001-07:002014-09-29T09:24:25.031-07:00Hasta La Vista : HLV GIVEAWAY TIME<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
REBLOG from <a href="http://hlvhandmade.blogspot.com/2014/09/hlv-giveaway-time.html">HASTA LA VISTA 's Blog</a> </div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
it's GIVEAWAY TIMEEEE~~~~</div>
<div style="text-align: center;">
kali ini ada sebuah tas dengan linen motif vintage yang dimix dengan
kanvas pink dan sebuah frame pouch yang akan terbang ke alamat 2 orang
teman teman yang beruntung ^^</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-cPxR1WxgMnk/VCka-Kh_BjI/AAAAAAAAA9Y/krtOG5mkDrQ/s1600/Hlv%2Bgiveaway.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="478" src="http://2.bp.blogspot.com/-cPxR1WxgMnk/VCka-Kh_BjI/AAAAAAAAA9Y/krtOG5mkDrQ/s1600/Hlv%2Bgiveaway.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
nah, cara untuk mengikuti Giveaway Hasta la Vista kali ini adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: center;">
1. berikan sebuah nama untuk tas dan frame pouch diatas (hihi bisa siapa
saja, pokoknya yang menurut teman teman cocok buat mereka ^^)</div>
<div style="text-align: center;">
2. LIKE fanpage <a href="https://www.facebook.com/hastalavistashop" target="_blank">Hasta La Vista</a> ya, supaya setiap kami upload Diary Baru dan membuka musim PO, teman teman tidak ketinggalan infonya :)))</div>
<div style="text-align: center;">
3. terkadang ada beberapa update terbaru yang tidak kami share di fb,
bisa follow Instagram HLV dan twitter HLV juga yah supaya bisa selalu
keep in touch, di @HLV_handmade ^^</div>
<div style="text-align: center;">
4. pemenang akan diumumkan diblog HLV nantinya, jadi agar bisa ceki ceki
keberuntungan teman teman nanti, silahkan follow blog HLV ya ^^</div>
<div style="text-align: center;">
5. nah, jika sudah like dan follow, jangan lupa share tentang giveaway
ini ke sosial media yang teman teman punya ya, biar banyak yang tau,
banyak yang ikut, jadi rame deh ^^. jangan lupa ketika share tentang
giveaway ini jangan lupa TAG ke kami ya, agar kami juga mengetahuinya,
kan bisa dapet poin plus plus juga dari Hasta la Vista, hehe :)<br />
bila teman teman hanya memiliki salah satu diantara akun sosial media
diatas tidak apa - apa kok, pokoknya semuanya bisa ikut ^^ </div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
tulis jawaban teman teman dkolom komentar blog ya. jangan lupa tulis
DONE beserta alamat akun teman teman bila teman teman telah
menyelesaikan langkah 2-5 supaya kami juga bisa mengeceknya ^^</div>
<div style="text-align: justify;">
giveaway akan ditutup tanggal 29 Oktober 2014 ya, pemenang akan diumumkan tanggal 30 Oktober 2014.</div>
<div style="text-align: justify;">
selamat mencoba, semoga beruntung yaaaaaaaa~~~~ :*</div>
<br />
<br />
salam hangat,<br />
Rini<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Sooo, AYO ikutan :DD </div>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-79069788129419979282014-09-21T09:08:00.001-07:002014-09-21T09:14:25.407-07:00Jogja part 1<p dir=ltr>Dari judulnya udah jelas kan ya mau cerita apa. Yup, Jogja. Baru dua kali sebenernya saya datang kesini. Tapi udah berasa banget kalau Jogja ini memang Daerah Istimewa. Saya mau cerita liburan terakhir saya disini. </p>
<p dir=ltr>Udah lama banget sebenernya, tapi liburan ini berkesan buat saya. Seru. Gak banyak liburan yang saya hitung sebagai liburan yang asik banget. Meskipun tiap liburan saya pasti seneng, tapi di memori saya baru dua liburan yang bisa bikin saya balik ke rumah dengan sangat happy dan saya kenang terus gak pake sampe mampus haha.</p>
<p dir=ltr>Liburan Ke Jogja ini saya lakukan Februari kemarin, sekarang September. Udah lama banget haha. Liburan serba dadakan dan penuh perjuangan. </p>
<p dir=ltr>Beberapa hari sebelumnya, kakak saya bilang kalau si pepi, anaknya mau liburan sama temennya ke Jogja. Karena setau saya pepi akan pergi sama geng ceweknya saya biasa aja, gak tertarik. Tapi ternyata pepi cuma berangkat sama satu orang temen geng nya dan banyak orang temennya si temen geng. Duh gitu ya pokoknya. Karena saya asumsikan pepi gak terlalu kenal sama mereka, jadi saya kira saya masih bisa lah ikut. Kebetulan liburan semester itu saya belum pergi kemana-mana dan saya pengen banget ke Jogja. Langsung saya bilang saya ikut dan pergi ke stasiun di anter zemi. Besok saya berangkat, hari ini saya baru cari tiket kereta. Mantap haha</p>
<p dir=ltr>Setelah diberi tau jenis kereta dan jam berangkat, saya ngantri di loket  dan ternyata kereta logawa yang dimaksud gak dijual tiketnya karena banjir menggambat jalurnya. Saya langsung kasih tau pepi , pepi kasih tau rico, tapi kita juga gatau pasti besok masih gak bisa jalan atau si banjir itu udah pergi. Demi menyamakan nasib dengan mereka saya beli tiket di indomaret juga. Mereka juga beli disini dan bisa. Dikasih koq sama mbak kasir indomaret.</p>
<p dir=ltr>Saya ingat semalem sebelum saya mau ikut saya meriang tapi begitu saya mau pergi liburan saya minum obat demi sembuh. Biasanya mah males haha. Langsung deh packing hari itu juga.</p>
<p dir=ltr>Besok paginya, saya kestasiun dan ternyata banjirnya udah pergi. Huf untung beli tiket. Oiya, didalam kereta saya digerbong yang berbeda jadi saya duduk sendiri. Dengan 4 orang berjuba hitam-hitam panjang bercadar. Takut. Hehehe<br>
Lima jam perjalanan, kita sampai distasiun. Bukan distasiun tugu, lupa apa namanya haha. </p>
<p dir=ltr>Kita datang tanpa ada yang jemput dan gatau mau nginep dimana. Akhirnya kita jalan dulu disekitar stasiun sambil cari taxi atau mobil atau becak. Pokoknya gak jelas. Ditambah hujan turun, kita berteduh diwarung sambil cium bau bakso haha iya cium aja. <br>
Setelah 2 orang pergi cari angkutan, akhirnya nemu mobil kotak model mobil roti mau nampung kita bersebelas 4cewek 7 cowok di mobilnya dengan ongkos 55ribu. Muraah haha. </p>
<p dir=ltr>Sampailah kita di jalan malioboro, didepan sastrowijan kita turun dan muter nyari penginapan. </p>
<p dir=ltr>Liburan ini jadi seru banget karena kita (saya) baru kenal mereka, yang saya kenal cuma pepi dan temennya, si pitak. Sementara semua yg ikut temen kuliah si pitak. Tapi mereka mau ngobrol biasa aja ke saya dan kita asik diskusi nyari penginapan dan ngobrolin lain-lain lah. Serunya lagi, liburan ini gaya saya banget. Murah tapi gak soro alias gak bikin saya sengsara. Saya memang butuh kaki banget buat jalan kemana-mana tapi dengan suasana yang asik saya jabani. Tapi liburan ini santai tidak diburu waktu dan meskipun murah gak bikin saya mati pengen ini itu hahaha. Saya tetep beli yang mau saya beli, mereka juga mau yang murah tapi gasampe yang jahat banget sama diri sendiri dan kekep duit seeratnya. Saya pernah luburan yang lebih sengsara dari ini dan itu menyiksa hahaha. Meskipun balik dari liburan ini saya lumayan makin miskin dan miris lihay atm, tapi saya nikmati banget.</p>
<p dir=ltr>(Bersambung)</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-81340943418393926162014-09-21T07:17:00.001-07:002014-09-21T07:17:38.888-07:00Oola Love<p dir=ltr>Aku belajar bahwa cinta sejati bukanlah persamaan antara dua insan yang membuat hati bergetar.<br>
Debar itu akan hilang seiring waktu berlalu dan kesamaan tidak menjajikan apa-apa bila tidak dibarengi komitmen</p>
<p dir=ltr>Aku belajar memahami bahwa <b>cinta adalah usaha dan tidak terjadi dalam sekejap.</b></p>
<p dir=ltr>Saat kita melihat, bisa terbentuk ketertarikan fisik. <br>
Yang terjadi setelah seorang berbuat baik kepada kita adalah simpati.<br>
Yang terasa saat kita punya banyak kesamaan dan cocok mengobrol, adalah empati.<br>
Tak satupun dari semua itu bisa begitu saja.</p>
<p dir=ltr><b>Cinta sejati adalah komitmen untuk bertahan dengan orang yang sama seumur hidup walau kadang kita sangat ingin meninggalkannya saat marah, tapi tak pernah kita lakukan</b> karena jauh dari lubuk hati, kita ingin selalu bersama.</p>
<p dir=ltr>Cinta sejati rela berkorban, berkompromi, menerima,mendukung, menyelamatkan satu sama lain dan <b>sudah pasti, memaafkan.</b> </p>
<p dir=ltr>Ingatlah bahwa cinta sempurna tidak pernah menunggi kita diluar sana. Tak ada pasangan yang sempurna,namun <b>kita bisa mencintai seseorang dengan sempurna.</b></p>
<p dir=ltr><b>Memulai untuk mencintai seseorang adalah keputusan, bukan sesuatu yang tiba-tiba. Lalu secara berulang-ulang membuat keputusan</b> <b>yang sama sepanjang hidup kita.</b></p>
<p dir=ltr>Itulah hakikat mencintai.</p>
<p dir=ltr>(A. Paramita dalam novel Oola Love)</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-17073343349053427822014-09-18T03:47:00.001-07:002014-09-18T03:47:54.645-07:00Sehat Itu Mahal<p dir=ltr>Istilah yang famous sebenarnya yaitu sakit itu mahal. Tapi sadar gak sih kalau sebenernya untuk bisa hidup sehat itu juga wasalam mahalnya.<br>
Contohnya nih ,minum air putih sehat doang ya tapi akan lebih sehat dan banyak manfaatnya kalau di cemplungin atau sedikit perasan lemon oh dan tentu saja tuh lemon mihil bigitz *pake Z*. Kalau sehat tentu saja harus olahraga, ngegym juga bayarnya mahal, senam aerobik juga bayar apalagi di tipi sekarang gak ada ye senam-senaman gitu, olahraga yang katanya paling murah gak pake bayar sekalipun kayak lari juga pirantinya maheul bener. Sepatu lari kalau keras sakit kan ya trus ujung-ujungnya males lari ya kan ya kan,nike lah ya standart *modus*.<br>
Makanan pun tentu saja yang sehat-sehat seperti sayuran dan buah. Lebih sehat lagi beli yang organik, dan tentu saja itu mahal. wong ya yang biasa gak pake organik-organik aja juga mahal pan. Kenapa ya mahal buah sayur itu zzz. <br>
Makanan pokok macem nasi pun, kalau diganti nasi merah tentu lebih sehat dan lebih mahal. Mau makan ikan juga mahal, makin bagus ikannya makin mahal. <br>
Kalau masak sendiri lebih murah dan lebih sehat tentu saja tapi kalau mahal semua bahannya begitu err sama aja haha. Meeeennn kenapa pada mahal semua sih mau sehat ???.</p>
<p dir=ltr>Belum lagi kalau mau general cek up juga mahal banget pasti, jadi kegiatan mencegah susah sekali dilakukan kalau ujung-ujungnya mahal.<br>
Tapiiii kalau gak sehat trus sakit juga mahal sekali bayar rumah sakit, kalau tidak mahal alias pake BPJS yang lagi booming itu duile antrianyaaaa sampe ratusan banyak banget bisa bikin tambah sakit nunggunya. Wong daftar BPJSnya aja itu depan kantornya sampai orang berkeliaran tumpah ruah begitu. Serba salah coba. Sistem gratisan *kalau sakit* kita entahlah kenapa gak kayak diluar negeri yang kebanyakan gratis tapi tanpa ngantri berlebihan karena sebenarnya mereka bayar dari pajak yang mahal. BPJS memang iuran juga samalah sistemnya kan. Semoga presiden baru kita bisa lebih baik dan err tegas dong pak entar lama-lama itu ibu kepala partai anda jadi juru bicara kepresidenan err koq postingan ini jadi berbelok topik dan nyiyir sih ahhaha</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-58585908421815355402014-08-21T23:45:00.000-07:002014-08-21T23:45:29.835-07:00You're the apple of my eyesDays ago, me and my niece had little photoshoot at home. Dream to be Snow White, so i brought apple cup :p<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-BeAwtAkLBrE/U_bkLgFOK9I/AAAAAAAABXY/hc5IQilMX7o/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-BeAwtAkLBrE/U_bkLgFOK9I/AAAAAAAABXY/hc5IQilMX7o/s1600/1.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-wozka17xh04/U_bkbyzgmpI/AAAAAAAABXo/5WE1UpLM4bc/s1600/DSCN0149.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-wozka17xh04/U_bkbyzgmpI/AAAAAAAABXo/5WE1UpLM4bc/s1600/DSCN0149.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-mL41iL9DSwY/U_bkPxSWbdI/AAAAAAAABXg/yfNSPo-1HpI/s1600/DSCN0073.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-mL41iL9DSwY/U_bkPxSWbdI/AAAAAAAABXg/yfNSPo-1HpI/s1600/DSCN0073.JPG" height="400" width="300" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Ripcurl Shirt </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.facebook.com/rokgaliya?fref=ts">Galiya</a> Skirt</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Charles and Keith Shoes</div>
<br />Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-57226289127453709582014-07-27T10:30:00.001-07:002014-07-27T10:37:41.337-07:00Dengar Kita<p dir=ltr>Kita semua terlahir pasti punya orang tua, ibu dan bapak, mama dan papa, atau apalah. Selamanya kita juga akan jadi anak mereka, bayi buat mereka. Selamanya kita akan selalu mereka sayang, selalu mereka rawat. Bicara pengalaman, kita akan selalu kurang dari mereka. Tapi semakin besar kita juga manusia yang punya eksistensi sendiri. Punya maksud dan keinginan sendiri, yang sudah pasti gak selamanya orang tua bisa mengerti dan terima. Udah pada merasa juga kan kalau hubungan orang tua dan anak bisa jadi kayak kucing dan tikus. Cekcok teruuus. Kalau mau dikata, bertengkar itu hobi hehe. <br>
Saya sendiri udah pasti hobi lah berantem sama ibu. Saya punya maksud yang kadang gak ibu suka. Begitu sebaliknya. Kita semua pasti pernah seperti itu. Kembali ke hubungan penuh hormat *apalagi di Indonesia* kepada orang tua, biasa kita dikata durhaka kalau kita mencoba tidak setuju dan bilang tidak. Padahal sebagai seorang individu anak juga udah pasti punya hak memilih, punya mau nya sendiri. Sering dengerkan kata "kenapa gak mau dengerin ibu" atau "dengarkan kata bapakmu" kenapa nggak untuk kita bilang "coba dengarkan kata saya" tentu saja dengan tidak bersikap yang kurang ajar. Karena sebagai individu kita juga punya suara. Ada di blog mbak Sondang (eserpe.wordpress.com)beliau pernah nulis tentang mengenal ibunya sebagai individu, bukan sebagai ibu, tapi sebagai "orang" yang dia kenal. Begitu juga seharusnya orang tua mencoba mengenal anaknya sebagai individu. Sebagai "orang" yang hidup bersama bukan selalu sebagai anak. Sebagai anak, kita tau kalau orang tua kita pasti maksudnya baik. Tapi kalau kita tidak suka dan mau yang lain masa sih kita harus selalu bilang iya. Dengan cara yang sopan kita bisa bilang kalau kita tidak mau. Kalau masih ngotot? Ya kita juga harus dengan semangat ngomong, diobrolin di waktu yang baik dengan cara yang baik juga. Kalau kita juga butuh didengar, sebagai individu lain, bukan sematata seorang anak.</p>
<p dir=ltr>Saya sih belum punya anak, masih jadi di pihak jadi anak. Tapi kalau nanti saya jadi ibu, semoga saya bisa jadi ibu yang selalu dengerin apa mau anak saya. Ibu yang bisa mengenal anak saya sebagai seorang kenalan dengan kasih sayang yang udah pasti sepanjang masa, nggak semata-mata punya anak. Semoga blogspot tetep ada jadi bisa ingat terus postingan ini haha<br>
</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-46045330016473132762014-07-08T08:08:00.001-07:002014-07-08T08:27:33.317-07:00KW Super<p dir=ltr>Istilah itu udah booming banget sejak hmm kapan ya? Kayaknya jaman th 2000an lah ya. Kalau boleh saya anggap sih dari mulai maraknya pemalsuan sepatu karet yang dibajak Cina abis-abisan itu. <br>
Lalu menjamur, mungkin dari jaman nenek moyang udah ada cuma belum ramai. <br>
Sebenernya miris banget, kenapa rasa kreatif itu harus dipakai untuk sesuatu yang sangat amat merugikan bagi si pencipta asli. Kalau yang malsu yang untung maximum lah. Bayangkan aja, tas LV  puluhan juta bahkan Hermés ratusan juta aja jadi 250ribu sajaa. Dijualnya juga gak cuma dipasar, di mall bahkan sosmed duh kayak bazar gedai wkwk.<br>
Ya trus din? Jadi gini, kalau bukan kita yang buat barang palsu bukan kah lebih baik kita tidak ikut-ikutan memakai gitu?<br>
Bukan untuk mau di bilang gak keren, terlalu sombong atau mengejar gengsi. Tas palsu mah jatuhin gengsi atuh. Kalau memang kita belum mampu beli yang asli, yah kita bisa beli barang dengan merk lain yang asli. Kalau modelnya sama? Ya saya rasa kalau model memang similar alias serupa tapi kan tidak sama dan buka mirip plekketiplek.<br>
Ide memang tidak ada yang baru apalagi fashion. Dari jaman bahuela sampai sekarang, ide hanya berputar dan berkembang. Bukan baru. Tapi itu bukan alasan untuk bikin atau pake aja yang palsu. <br>
Eniho pernahkah kita mikir kalau desainer yang buat barang itu amat sangat bekerja keras. Jangankan produksinya, mendesain aja cari idenya bikin kepala pening. Sekolah bayarnya mahal, apalagi sekolah fashion *makanya saya belum sekolah juga huf*, cari idenya susah, memulai usaha butuh kerja keras, eh giliran udah booming dijiplak abis-abisan. Sakitnya tuh disiniiii *pegangin dada*.<br>
Saya kan sering tuh bikin DIY dan mendesain. Mau bikin garis ato nempel hiasan aja bikir loh. Kebayangkan?. <br>
Apalagi yang punya usaha trus dibajak, taudeh sakitnya. <br>
Sejak tau betapa merananya membuat sesuatu. Saya mencoba untuk menghindari barang palsu. Dari mana tau itu asli ataunpalsu? Lihatlah yang asli. Browsing biar tau. Saya pilih barang yang masih mampu saya beli meskipun merk nya ecek-ecek tapi itu asli punya merk itu sendiri. Gak dipungkiri saya juga pengen Chanel Boy, Michael Kors lah tapikan belum mampu beli jadi yang model lain aja merk lain aja.<br>
Meskipun merknya Gelas yang penting bukan Gucy haha. Meskipun gambarnya dedaunan tapi bukan lambang LV :)<br>
Mulai sekarang yuk budayakan beli yang asli. Jadi pembeli juga harus pintar :D<br>
</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-4516346154064977962014-07-07T02:19:00.001-07:002014-07-07T02:28:40.999-07:00Kenapa ya?<p dir=ltr>Kuliah di jurusan keperawatan itu seru-seru mengerikan *selain juga capek pake banget*. Beberapa bulan yang lalu,kita menjalani belajar praktika di RS. Disalah satu ruang saya berkenalan dengan An.K karena memang ruangan untuk anak. K  didiagnosa kanker kulit sejak usia *kalau tidak salah* 4 tahun. Saat ketemu K udah berusia 9 tahun. <br>
Dia anak yang menyenangkan, lucu,pemalu gitu. Pokoknya dia selalu berusaha nutup mulutnya kalau ketawa, dia juga selalu gak enakan kalau dibantuin. Yang aku asumsikan dia sedikit minder. Kita cerita,saya tanya-tanya tentang rumahnya *dia dari kalimantan*,tentanga teman-temannya. Dia bilang "temanku nakal suka gangguin", dia juga bilang dia lebih suka di Surabaya karena ramai. Oiya, sejak sakit K mengalami penurunan fungsi pada kaki nya sampai pada saat ketemu dia belum bisa jalan lagi karena waktu itu dia baru saja melakukan skin grafting pada kanker yang udah di operasi itu. Ruangan rumah sakit itu ramai,karena isisnya anak-anak. Ya banyak yang lari-lari,nagis dan lain-lain. Sementara si k cm bisa tidur dan duduk diranjang. Awalnya dia cuma melihat kita aja karena saya dan teman-teman tidak mendapat tugas pengkajian sama dia. Tapi ternyata setelah main sama K saya tau kalau dia butuh teman. Teman yang banyak. Mungkin sampai dia PD lagi. Mungkin dia malu karena dia tidak bisa berlari seperti temannya yang suka main bola, dia malu karena harus tinggal kelas karena dia harus berobat. Dia minder tapi dia selalu tersenyum sangat lucu. <br>
Jangan ditanya pedihnya deh waktu saya bantuin dia bedakin punggungnya karena dia gatal. Dia tetap ketawa sambil kegelian sementara hati saya rasanya hancur hahaha. Kalau boleh nangis saya maunya saat itu nangis tapi ntr dimarahi dosen hahaha.<br>
Si K anak kecil 9tahun yang masih bisa ketawa padahal dia iri sekali sama temen-temennya yang bisa maen bola :(. Barusan saya belajar tentang kanker juga buat ujian besok jadi saya inget lagi sama si K ini. Saya penasaran sekarang dia gimana ya, saya berdoa bentar *waktu ketemu dia juga langsung berdoa dlm hati* semoga dia cepet sembuh dan cepet bisa jalan. <br>
Kemudian saya bertanya sendiri, kenapa ya harus si K?. Kenapa harus K yang sakit begitu? Yang tentu saja cuma Tuhan yang tau jawabannya. Kita mah gak ada apa-apanya kalau Tuhan sudah bilang kehendaknya. <br>
Apapun rencana Tuhan sama si K, pasti ada rencana yang luar biasa baik. Semoga K cepet sembuh,cepet bisa jalan dan tetep murah senyum ya :D<br>
Btw si K ini kalau dilihat-lihat kadang mirip anak kakak saya,jadi mungkin lebih touch-i di saya-nya ya? </p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-42130164613725143432014-06-28T04:28:00.001-07:002014-06-28T04:28:51.463-07:00You Named It, LDR<p dir=ltr>LDR or long distance relationship alias pacaran tapi jauh-jauhan.<br>
Duh duh duh berasa pepatah jauh dimata dekat di hati gitu atau lagunya projectpop yang berat diongkos hihi</p>
<p dir=ltr>Jaman dulu suka sinis deh sama pelaku-pelaku LDR bukan iri cuma merasa "duh ngapain juga pacaran harus jauh gitu trus sedih-sedihan. Ya mending gausa kaleee" daaan tet tot kena batunya. <br>
Aku lagi LDRan kakaaaak. Baru sih, baru hari ini kekasihnya pergi,belum juga sampe ditempat aku udah kangen hahaha. Padahal jyga kalau lagi sama-sama di Surabaya gak ketemu juga yauda bisa besok gitu. Mungkin karena efek tau kalau lagi gak satu daerah gitu ya?<br>
Kalau kata temanku yg ditinggal suaminya kerja harus LDM-an *iya dia udah merit* seminggu pertama aja rasa nya sepi kehilangan dan rasa nano lainnya. Selanjutnya yauda sih gimana lagi. <br>
Rasa-yauda sih gimana lagi- yang aku rasain kayakny koq udah kemaren aja gitu. Eh giliran udah mau hari H pergi aku galau. Semalam tak bisa tidur hahaha. Duh entar aku ngapain dong kalau gak ada zemi,maennya sama siapa, gabisa ngomel cerita bareng,  pokoknya judulnya galau. <br>
Apalagi zemi pergi pas aku udah mau liburan gini trus entar teman-teman kuliah aku pada pulang kampung. Tet tot makin sepi. <br>
Tapi seperti kalimat diatas, yauda mau gimana lagi hihi. Sabar aja kali dinikmati kangen-kangenannya. 1bulan x 2 gak lama laah , makasih sama lebaran yang datang di tengah-tengahnya jadi dia bisa pulang dulu hihi.<br>
Ada yang punya tips LDR-an mungkin? :p</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-90385200211152625722014-06-27T08:14:00.001-07:002014-06-27T08:14:52.127-07:00Kencan Pertama Yang Gagal<p dir=ltr>Kalau dihitung-hitung udah ribuan kali kencan dengan orang yang sama,udah pasti deh detail dari kencam pertama itu gak inget. Dan udah pasti juga kencannya sukses, wong ya udah beribu kenca sama orangnya trus ini. Jangan lah ada kencan pertama dengan orang yang beda ya, cukup tempat dan suasana saja yang beda hehe.<br>
Jadi trus mau cerita kencan pertama siapa? Hmm bukan sapa-sapa haha. Gini nih tiap kencan entah jalan atau makan, banyaknya makan sih, banyak kelakuan yang kita lakuin dan konyol. Ya gak? <br>
Contohnya ni, habis donor lantas lemes dan harus minum obat dong. Tapi kan aku gabisaaa kakak minum obat pil atau tablet begitu. Jadilah dengan drama kepruk-kepruk ancurin obat,coba langsung telen sampai mau muntah rasanya dan dengan teganya zemi hanya meledek dan ngomel-ngomel karena aku kelamaan keburu tambah lemes. Tegaaaaaa. Meskupun akhirnya berhasil hhahaha. <br>
Contoh kedua, kita coba untuk makan ke restoran suki. Gayalah kita ya makan suki, aku udah penasaram banget deh gimana itu makan suki. Meskipun ya sama kayak bakso gun yang main cemplung tetep aja pas makan kita norak abis haha. Bingung!. <br>
"Je ini gak mateng-mateng kuahnya"<br>
"Yah iya lama. Kapan masukinnya?"<br>
"Yah aku gatau deh"</p>
<p dir=ltr> "eh ini sausnya enak"<br>
"ini kuahnya koq hambar ya"<br>
"ini sausnya kuah bukan?"<br>
"Gatau.kita campur aja gimana", "okelah" * sambil tengok-tengok takut kalau salah diketawain orang* </p>
<p dir=ltr>Pokoknya norak abis lah kita hahaha. Siap-siapin mangkuk lah cemplung-cemplungin deh asal aja dan berakhir dengan kekenyangan. Padahal kita sok-sokan beli dimsumlah. Kita makan juga lumayan lama haha<br>
Dan banyak hal-hal gajelas lainnya. Untungnya sih itu bukan first date. Tiap kejadian gajelas begitu kita suka bilang<br>
"coba kalau kencan pertama,kita udah gagal daritadi"<br>
"Langsung ilfell tinggal pulang deh"<br>
"Trus pura-pura gak kenal"</p>
<p dir=ltr>Hahaha ada gak yg gagal beneran gitu?. Dulu sih kita firstdate nya muluuus. Bahkan kita pakai baju yag bertema sama, Superhero. Zemi pakai baju batman, aku pakai baju dengan lambang Superman. Kece gak tuh?. Paleng yang gatau aja kalau pas iti duitku pas-pasaaaan. Lagi bokeeek hihi.<br>
Jadi gimana kencan pertama mu?</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-10321573828129692892014-06-18T09:04:00.001-07:002014-06-18T09:29:02.783-07:00World Cup<p dir=ltr>Yuhuu kalau ditanya apa yang lagi menarik perhatian ya world cup lah ya. Apa itu jokowi prabowo? Apa itu penutupan gang doli? Hahaha. <br>
Tapiii... world cup kali ini buat aku sendiri kurang ada gaungnya,apalagi kalau bukan karena sibuk kuliah *huf*. Secara kan maennya malem banget kalau harus nungguin bola doang sih gak worth it lah. Kecuali teman-teman cowok mungkin ya?<br>
Event 4 tahun-an ini sebenernya seru sekali, biar dikata gak suka nonton sepak bola juga sotoy aja nonton trus nebak-nebak *berhadiah* siapa yang menang. Apalagi giliran nonton opening dan closing ceremony nya,  asik banget kan. Bagus banget mulai dari setting lapangannya, musicnya, pengisi acaranya sampai banyaknya penari yang ikut. Sayang, tahun ini gak nonton openingnya, semoga bisa nonton closing karena waktu liburan juga sih. <br>
Meskipun gak pernah nonton, biasanya suka ceki-ceki siapa yang menang lawan siapa,biar kalau lagi gosipin sepak bola gak cuma plonga-plongo hahaha. Kabar-kabari tentang pernak-pernik piala dunia juga nice to know lah ya,kayak sih gurita *udah mati kan ya?* yang digantikan kura-kura. Tapi kemarin denger beritanya si kura waktu dikasih umpan suruh milih yg mana lah koq ya dimakan semua, awalnya ke yang kiri eh dia ke kanan lah menang semua apa doyan dia hihihi</p>
<p dir=ltr>Ah udah ah udah makin bingung mau nulis apa haha. Selamat nonton Belanda vs Australia ! Aku jagoin belanda deh * secara dia udah menang banyak*.</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-11184257899710960612014-06-08T10:42:00.001-07:002014-06-08T15:32:56.435-07:00Weekend Ini<p dir=ltr>Sejak jadwal kuliah sudah mulai longgar, meski harus praktik di rumah sakit yang bikin lumayan capek tapi Alhamdulillah bisa banyak istirahat juga. <br>
Dari hampir tiap hari bisa boci (bobociang) sampai weekend yang indah a.k.a males-malesan sepanjang hari. <br>
Acara males-malesannya sendiri sih cuma di sisa hari Jumat dan Sabtu aja sih, Minggunya didedikasikan sepenuhnya buat nyiapin segala keperluan ke RS dan ngerjain tugas *yang gak habis-habis*. <br>
Jumat di awal Juni kemarin dihabiskan dengan doing everything yang judulnya santai. Mulai dari baca novel, nonton tv abis-abisan, makan banyak kue dari siomay & bakso dll lah, sempet jenguk tetangga habis lahiran juga. Sengaja gak boci karena mau maximal bobo malem hari sampe siang hahaha.<br>
Sabtu nya udah punya rencana mau pergi ke carefour buat beli deodorant dan madu. Iya cuma beli itu aja haha. Yang terus ngobrol sama Riska di wasap yang berujung pada janjian jalan bareng. Tidak ganti rute cuma tujuan nya ditambah. <br>
Keluar dari rumah jam 1 pangsung cari yang dibutuhin, nyoba-nyoba baju di Cahaya depstore. Tadinya udah ada celana yang dibooking dari kunjungan sebelumnya. Tapi karena ternyata jelek kalau dipake yauda gajadi. Dan yang bikin miris adalah fitting room nya gak manusiawi banget deh. Udah cuma pake kelambu melengkung gitu nempel dipilar -,-.<br>
Acara diteruskan buat cari kado dan nemeni  riska makan *aku diet*.<br>
Selesai makan, jalan-jalan sampai aku inget punya baju incaran di Matahari depstore yang mana gak ada di mall yang kita datengin. Yaaayuuk pindah mall kita haha.<br>
Setelah mampir ke mall bertiga sama riska dan sang pujaan hati, kita cuma jalan cari baju dan ke toko buku, beli minum trus pulang haha. <br>
Kalau kata orang, malam minggu malam yang panjang itu bener hari itu. Nyampe rumah beberes trus dinner sama zemy. Dan hari itu ditutup dengan nonton film sendiri dikamar tengah malam :D<br>
Hari minggunya ya cuma banyakin tidur, ngerjain tugas dan bikin pancake *atau decreps?* buat brunch. <br>
Weekend closed, and wish tommorow better ♥♥♥</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-72331350898570157362014-06-06T07:45:00.001-07:002014-06-06T07:48:43.764-07:00Hutang Tidur<p dir=ltr>Siapa bilang hutang cuma duit aja? Janji juga kan ya? Dan begitu juga dengan tidur. Kan ada pepatah mengatakan tuh kalau kurang tidur (dari kebiasaannya) bakalan lebih syusah bayarnya alias kita butuh berkali-kali lipat jumlah tidur (dalam jam) untuk dibayar supaya gak selalu ngerasa kurang.</p>
<p dir=ltr>Kebetulan semester 6 ini dibuat sibuk gila dengan banyak jadwal kuliah dan tentu saja itu merampas banyak hal. Entah waktu sosialisasi ku,waktu jalan-jalan, termasuk juga waktu tidur. Janji dari departemen kemahasiswaan sih pas kita PBP kita gausa lagi pake kuliah (yg tentu saja terkabulnya sebagian alias masih ada yg ngutang -,-). Karena Alhamdulillah sebagian terwujud, jadi pas PBP bisa pulang lebih siang daripada waktu kuliah. Beberapa tidur sore kalau emang sampai rumah udah sore atau tidur siang yang panjang kalau sangat beruntung. Hari Rabu kemaren,aku tidur 3,5 jam disiang hari sampai pusing karena kelaparan *dan kebanyakan tidur* hahaha. Malemnya juga kalau aku gak baca novel udah pasti mau pergi tidur lagi karena udah ngantuk!<br>
Yah seperti yang udah ditulis di atas kalau bayar tidur emang lebih suka apalagi sebagai penggemar tidur hahaha. <br>
Kalau kata dosen dikampusku, beliau geleng-geleng waktu me-guide mahasiswa bule yang tidurnya banyak *dan gamau kepotong kayaknya* sementara dosen ku bisa tidur barang 2-3 jam. Beliau bilang mereka *bule* selalu aware sama jam mereka istirahat, sementara orang kita *indonesian* kurang. Tapi kalau urusan tidur tentu saja aku bule bangeeet alias gak rela kalau ada yang ganggu jam tidurku. Bukannya apa, kalau ngantuk aku suka nguap trus plus pusing, tentu saja berujung pada malesmales dan badmood jadi antisipasi ajalah :D</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-43935855196954173032014-05-14T06:28:00.001-07:002014-05-14T06:28:57.821-07:00Mahal Murah <p dir=ltr>Itu relatif! <br>
Mungkin buat si A  barang ini ato makan itu mahal buat si B itu murah and so on. Biasanya sih seringnya  kualitas kain ato jaitannya kalau beli baju, enak-gaenak kalau beli makanan dilihat paling akhir. Padahal sebenernya itu yang perlu. Pasti lihat harganya yang pertama apalagi mahasiswa *kayak saya*. Tapi semenjak mulai suka bikin banyak hal,suka jahit dan masak banyak banget barang yang aku takar itu mahal kini tidak lagi haha. Asli ya buatnya itu menguras tenaga jiwa dan raga haha. Jahit harus capek-capek gulung benang lah pasang ina itu inem *eh. Kalau masak harus aduk ini goreng itu belum lagi cuci piringnya huf. Dan yang paling penting dari semua itu adalah bahan dan alatnya amat sangat mahal. <br>
Hal lain yang jarang ditakar adalah tempat jualannya. Yah lain lah ya harga mall dengan ruko atau pasar. Bahkan mall yang besar dengan mall kecil beda juga. Mall yang isinya orang berduit sama yang isinya anak sekolan *alay* beda juga. Apalagi brand yang belum famous dan yang namanya udah mentereng. Belum lagi merk itu multinational apa buatan anak negeri apalagi yang bikinan tangan bukan pabrik. Semuanya bedaaaa. <br>
Yang terakhir ya apa yang dibeli ini sangat menentukan mahal murahnya, misal aja ni temen aku bilang dia diberi tau temennya kalau beli di pasar malam ini itu mahal-mahal. Ya tergantung sih mau beli apa, kalau beli cireng ato telur gulung cuma 5rb udah dapet lumayan banyak tapi kalau beli pancake durian yang satunya 12ribu atau durian montong 75ribu ya wassalam itu sih aku masih belum mampu huahaha<br>
Jadi ya semua tergantung sih, tergantung butuh atau pengennya apa dan punya duit apa gaaak kalo bokek mending jauh-jauh ya :p<br>
Tapiiiiii<br>
Selama masih ada barang yang sama dengan harga yang lebih murah ya belilaaah. Inget ya, yang sama sis sis sis persis.</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-77877888374979921372014-05-02T08:13:00.001-07:002014-05-03T09:38:35.239-07:0002Mei<div dir="ltr">
Selamat hari pendidikan nasional. Semoga kita semua semakin dan selalu rajin belajar.</div>
Karena belajar gak cuma saat kita menempuh pendidikan formal. Belajar juga gak hanya di bangku sekolah atau instansi pendidikan. Belajar gak hanya butuh hasil nilai bagus. Buat apa bagus kalau ternyata kita bahkan tidak bisa. Belajar itu maju, dari tidak tahu atau tidak bisa menjadi mampu. Kalau suatu hari kita lupa ya belajar lagi karena belajar tidak ada waktunya berhenti. Kita butuh belajar sampai mati, walau cuma belajar dimana meletakkan sepatu supaya gak cepet rusak, belajar membuang sampah ditempatnya atau belajar bayar rekening listrik rumah. Belajar gak harus bayar dan belajar tidak selalu menyiksa kalau kita cinta. Kalau masih merasa tersiksa mungkin karena kita belum cinta, dan hanya suka. <br />
<div dir="ltr">
♥♥♥<br />
Dina, mahasiswa semester 6 yang harus belajar untuk ujian tapi malesnya ampun-ampunan. Masih tersiksa? Tidak cinta? Mungkin. Mimpinya seperti bukan ini. Cintanya belum hadir disini, masih disana. Dimimpi lain yang lebih mahal tapi bukan tidak mungkin. Diwaktu lain yang mungkin telat tapi tidak berarti jelek. Diyakini saja, Tuhan tidak pernah menjawab doa kita dengan kata "tidak", jawabanNYA hanya "iya" dan " belum". <br />
Semangat :D</div>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-3535289961333248002014-05-02T07:57:00.001-07:002014-05-02T07:57:18.772-07:00DRIVER<p dir=ltr>Mau ngobroli  driver nyebelin ah disini huehehe gaya yah padahal baru bisa nyetir motor aja dan "baru" banget bisanya. Kalau orang bilang, anyaran. Mungkin,aku juga masih suka bikin sebel driver lain tapi gapapa ya hahaha</p>
<p dir=ltr>Ada beberapa tipe orang nyetir yang gengges alias ganggu bangets. Ganggu abis pokoknya, sampe yang kitanya udah menyabar-nyabarkan diri tetep aja yah bawaannya emosi. Yuuk</p>
<p dir=ltr><b>Tipe 1: driver pemain henpon</b><br>
Ish ini sih sebenernya yang nyupir mobil nyebelin juga. Tapi yang paling ganggu adalah driver motor yang maen henpon trus jalannya dipelan-pelanin karena mungkin dia juga takut nabrak. Ya gimana gak nabra, dia nyetir satu tangan sambil tangan lainnya sms iiiih. Apalagi kalo jalanannya sempit duuuh maap lo ya yang suka gitu biasanya suka aku sumpahin nyungsep :p</p>
<p dir=ltr><b>Tipe 2 : driver bel sejati</b><br>
Alias hobiiiii banget pencet-pencet bel motor atau mobilnya. Kan kita biasanya mencet bel kalo dipepet gitu ya ato gak ya kl ada per empatan sepi. Lah ini gak, ada orang didepannya, di bel aja seenak udelnya padahal didepan kita masih ada mobil lain. Lo kira jalan punya bapak loooo, hello. Lah jadi emosi hahaha</p>
<p dir=ltr><b>Tipe 3: driver selip tidak hormat</b><br>
Alias suka banget nyeliiip. Buka yanh nyelip dengan baik. Tapi suka nyelip dengan tidak hormat trus habis nyelip jalannya kenceeeeng banget. Ato yang dari belakanh kita trus nyalip pake ngebut sambil zigzag dan jaraknya deket. Yasalam dikira kucing apa ya nyawa kita tujuh -,-. Eh tujuh ato sembilan sih? *dibahas*</p>
<p dir=ltr><b>Tipe 4: driver lampu merah</b><br>
Ini driver nyebelin senyebel-nyebelinnya driver nyebelin. Sungguh!. Yakali gimana dia bisa nyetir ya kalo lihat lampunmerah aja berasa burem gitu. Tipe driver ini sukaaaa banget nerobos lampu merah dan yang paling nyebelin pas lampu merah dia ngebel-ngebel orang yang lagi berhenti supaya ngasih jalan buat dia. Lampu meraaaah gitu. Please deh *emosi lagi*</p>
<p dir=ltr>Haha koq postingan ini emosi sekali yah :p. Semua driver tipe diatas pernah melakukan kedzoliman  kepada ku, jadi semua diatas itu pengalaman pribadi deh. Itu dulu deh nanti kalau nemu lagi bisa di update ato ada yang mau nambahin pengalamannya dengan driver nyebelin?<br>
Dan pesan serta harapan aku semoga kita tidak seperti mereka. Amiiin</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-12305314392708068282014-05-02T06:54:00.001-07:002014-05-02T06:54:10.465-07:00Hobi Baru<p dir=ltr>Sebenernya nulis postingan ini udah lumayan lama di henpon tapi gasempet ngepost. Dan habis donlod blogger app di hp jadinya nyobain ngepost pake tulisan ini aja dulu :3</p>
<p dir=ltr>hobi nangis nih haha. yang tau aku banget pasti tau deh aku paling jarang nangis hehe lebih sering marah. Tapi sejak semester 6 ini aku udah beberapa kali nangis. Rasanya capeeeeek banget. kuliah dari pagi sampai sore, pulang haris bikin tugas yang silih berganti, harus belajar buat ujian seminggu sekali, udah belajar tetep aja nilainya jelek pake banget, jarang bisa jalan-jalan. Dulu aku selalu punya waktu jalan-jalan sendiri yang asik banget buat aku, nah sekarang? jalan sama zemi aja jarang, sama temen-temen apalagi. Udah hidup secrowded ini ditambah banyak hal yang tidak mendukung. Seperti tidak punya uang! eh tiba-tiba laptop rusak aja lcd, kenapa gak rusak daridulu aja gituuu *karena emang udah agak eror tapi sekarang udah tidak bisa kompensasi* ketika mission completed karena bisa minjem laptop anaknya kakak. Berikutnya adalah karena gapunya duit aku gabisa langganan internet,eh gikiran udah disiapin udah wifian di kampus, flashdisck nya ketinggalaaan! tanpa harus bisa mengeluh lagi langsung aja nangis gituu. Udah capek kuliah sampe sore, pulang dibikin sebel sama orang yang suka ngebel saat ada orang berhenti digaris karena lampu merah! *heran ada orang gak bisa lihat lampu merah tapi bisa nyetrir* eh sampe rumah langsung buka laptop data yang harus dikerjain gak ada!. Nangis lagi huhehe<br>
Udah gak bisa ngeleuh bahkan udah gak ada yang bisa bantuin *selain Allah* cuma bisa nangis hiks trus mikir koq cengeng sekaliiii. gak dina banget huehehe. Tapi sapa yang mau saya ceritain, temen aku juga kan sama aja ya problemnya, cerita zemi ya mungkin dia cuma bisa bilang semangat toh kerjaan dia jg udah banyak *kata zemi sekarang aku ini dina yang kaku hueheh* ibuk? banyak nya nyalain aja lah malah nyebelin karena gatau juga tugas aku harus apa aja. Jadi kadang nangis itu emotional yang lumayan bagus lah haha. tapi koq ya aneh hobi koq nangis, semoga cepet ilang ya hobi ini :)</p>
Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7843373742666913997.post-54433026933640084152014-03-25T12:00:00.000-07:002014-03-25T12:00:02.904-07:00Diboncengin<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt;">Sebelum official naik motor
setiap hari kayak sekarang. Hari-hari ku dijalan diarungi dengan naik angkot
dan nebeng kemana-mana. Entah dianterin kakak, zem atau nebeng temen-temen yang
rumahnya searah dan ngelewatin rumahku. Setelah bisa nyetir ya otomatis udah
gapernah naik angkot. Kalau diboncengin masih sering sih, apalagi kalau mau
keluar sama temen-temen kuliah biasanya mereka gamau aku bonceng karena takut
haha. Kalau diboncengin zem masih sering dong, dan ini salah satunya yang aku
takut sebelumnya. Aku takut jadi jarang dibonceng dia hihihi jadi ya sebelum
aku kemana-mana naik motor pun aku suka ingetin "kamu harus tetap bonceng
aku kalau aku udah bawa motor" :p. Untugnya sih nggak, beberapa hari dalam
seminggu masih berangkat bareng kekampus, jadi tidak merasa kehilangan. Dan
dibonceng naik motor zem itu sering kurindukan dan kayaknya dia juga suka
kangen mboncengin aku huhaha. Eh bener loh, karena dia juga paksa aku buat diboncengin
kekampus :3<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt;">Kalau kamu pengen diboncengin
siapa? :3<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<!--EndFragment--><br />Dina Rositahttp://www.blogger.com/profile/15724852284346905705noreply@blogger.com0